JEKA24.COM | MERANGIN – Sebagai warga negara yang baik merupakan tugas kita bersama menciptakan kedamaian dan kemananan di mayarakat, hal tersebut dikatakan Sutarto selaku Ketua Kordinator Wiil Mejelis Tafsir Al-Quran (MTA) Kabupaten Merangin.
Saat ditemui, dia menyampaikan bahwa indonesia sebenarnya memiliki infrastruktur keagamaan atau tradisi keberagamaan yang sangat kuat dalam menangkal radikalisme.
“Kelompok radikal bertujuan mengubah ideologi negara kita yakni Pancasila menjadi negara khilafah. Tentu ini sangat bertentangan dan tidak sesuai dengan negara kita yang memiliki 5 sila pedoman hidup bernegara yang memiliki ragam suku, agama, budaya,” sebut Sutarto, selasa (11/6/2024).
“Jadi, munculnya paham radikalisme dan aksi terorisme jangan disudutkan hanya dari satu agama saja, ini bukan kesalahan agamanya, namun pemikiran individunya,” tambahnya.
Lebih lanjut, tentunya perkembangan kelompok radikal, terorisme di Indonesia saat ini semakin masif dengan kecanggihan teknologi dan informasi. Hal ini dimanfaatkan oleh kelompok radikal untuk melakukan perekrutan dari media sosial yang mudah mempengaruhi generasi muda dan masyarakat umum lainnya.
“Untuk menghindari hal tersebut sebagai upaya pencegahan yang dilakukan oleh Majelis Tafsir Al-Quran (MTA) salah satunya dengan menetralisir paham-paham radikal pada saat melaksanakan kajian dan sosialolisasi di Internal. Kontra Radikalisasi perlu dilakukan untuk membangun pertahanan diri agar tidak mudah terpapar ancaman paham radikal. Sedangkan Deradikasliasi diperlukan guna mengubah paham seseorang yang radikal menjadi tidak radikal,” pungkasnya. (*).
Discussion about this post